Selasa, 23 November 2010

Penyebab Berat Badan Wanita yang Susah Turun

Kelebihan berat badan terkadang menjadi masalah yang serius bagi perempuan. Segala cara dilakukan agar punya badan ideal. Tetapi banyak kejadian berat badan susah sekali turun bahkan cenderung naik meski sudah melakukan diet dan olahraga.

Seperti dilansir buzzle, Kamis (24/6/2010), kelebihan berat badan berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon. Apalagi tubuh seorang wanita selalu mengalami perubahan mulai dari menstruasi, hamil hingga menopause.

Nah, jika Anda sudah berolahraga secara teratur, mencoba diet seimbang dan masih memiliki kelebihan berat badan sebaiknya periksa daftar berikut yang siapa tahu menjadi penyebabnya.

1. Hipotiroid
Perempuan yang mengalami hipotiroid (kadar tiroid yang rendah) adalah penyebab paling umum penambahan berat badan wanita yang cepat. Kekurangan tiroid menyebabkan lemak susah dicairkan yang membuatnya terus menumpuk dalam tubuh karena metabolisme berjalan lambat.

Gejala gangguan tiroid adalah gampang lelah, lesu, sering cemas, pembengkakan wajah, mata bengkak, rambut rontok, kulit kering, penurunan keringat, depresi, mudah lupa, lambat bicara dan suara serak, sakit kepala, penurunan libido, kesemutan tangan dan kaki, infertilitas atau keguguran berulang.

2. Kekurangan asam lemak esensial
Kenaikan berat badan secara mendadak bisa dialami perempuan jika tubuh kekurangan lemak baik yang dibutuhkan untuk menghasilkan hormon dan mempertahankan tingkat metabolisme tubuh. Kekurangan tersebut dapat mengakibatkan ketagihan pada makanan berlemak.

3. Menopause
Menopause (berhenti haid) akan membuat tingkat hormon mengalami penurunan drastis. Selama menopause banyak wanita yang mengalami nafsu makan meningkat.

Menopause juga memperlambat metabolisme yang mengakibatkan lemak sulit terbakar yang mengakibatkan kenaikan berat badan. Ditambah lagi pada masa-masa menopause perempuan kebanyakan makin kurang berolahraga.

4. Sindrom Cushing atau gangguan kortisol yang terlalu tinggi

Sindrom Cushing adalah kondisi ketika terjadi produksi berlebihan dari hormon kortisol yang menyebabkan akumulasi lemak di wajah, perut dan pundak. Tapi untuk daerah tangan dan kaki biasanya tetap langsing.

Situasi yang abnormal dengan tingkat kortisol yang tinggi inilah yang bertanggungjawab terhadap kenaikan berat badan di wilayah perut.

Sindrom ini juga membuat otot lemah, kulit tipis, luka susah sembuh, mudah memar, tekanan darah tinggi, kadar glukosa yang tidak bisa ditoleransi, stretch mark ungu pada perut, ketidakteraturan menstruasi, rambut rontok.

5. Pengobatan
Perempuan yang sedang terapi hormon pengganti seperti konsumsi pil KB kadang menyebabkan nafsu makan meningkat. Obat-obat steroid, anti peradangan, anti depresan dan obat diabetes juga menjadi pemicu kenaikan berat badan wanita yang kadang tidak dapat dijelaskan.

6. Penyakit serius
Wanita yang memiliki penyakit serius seperti ginjal, jantung atau penyakit hati menyebabkan tubuh menimbun banyak cairan sehingga terlihat bengkak-bengkak di seluruh tubuh terutama pada mata dan pergelangan kaki.
Penyakit kista ovarium dan getah bening juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

7. Ketidakseimbangan gula darah
Coba periksa menu makan Anda, apakah banyak mengandung karbohidrat olahan yang memicu kadar gula darah cepat naik. Contohnya, makan coklat akan menaikkan kadar gula darah yang membuat hormon insulin dilepaskan. Hormon ini membantu menyimpan gula dengan benar. Tapi masalahnya, makanan manis membuat ketagihan yang malah mengganggu ketidakseimbangan gula darah.

Dengan mengetahui penyebabnya maka program penurunan berat badan akan lebih mudah dilakukan.

Menghindari Kesalahan Saat Diet

Banyak orang keliru menjalankan program penurunan berat badan alias diet. Target berat badan yang diinginkan bisa gagal total jika keliru menerapkan diet. Karena itu hindari 5 kesalahan dalam berdiet.

Seperti dikutip dari Weightloss.about.com, Kamis (1/7/2010) ada beberapa masukan yang bisa dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam diet, yaitu:

1. Kesalahan: Kalori bisa menaikkan berat badan
Masyarakat berpikir kalori yang tinggi bisa menambah berat badan, sehingga mengurangi asupan kalori secara berlebihan.

Nah, salah satu cara menghindari kesalahan ini adalah mengurangi konsumsi kalori cair seperti minuman bersoda, minuman manis. Kalori cair ini bisa mengandung kalori yang lebih besar daripada sepiring penuh makanan.

Kalori cair tidak akan membuat seseorang merasa kenyang seperti makanan, sehingga orang akan tetap merasa lapar dan membuatnya makan lebih banyak.

2. Kesalahan: Menyiksa diri sendiri
Beberapa orang berusaha menyingkirkan semua makanan favoritnya dan hanya mengonsumsi makanan tertentu. Kondisi ini mungkin bisa bertahan selama beberapa hari, tapi suatu saat orang bisa saja mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan dan tak peduli dengan pantangan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Solusinya adalah boleh mengonsumsi makanan favorit sesekali dengan porsi yang lebih kecil, sehingga tidak terlalu menyiksa diri.

3. Kesalahan: Terlalu menyalahkan gen yang dimiliki
Seseorang terkadang terlalu menyalahkan apa yang sudah dimilikinya, terutama gen turunannya. Solusinya adalah cobalah untuk menjadi realistis, gen mungkin memainkan peran dalam hal berat badan. Tapi hal yang penting adalah bagaimana mengatur keseimbangan antara kalori yang masuk dan juga keluar untuk menjaga berat badan.

4. Kesalahan: Melewatkan waktu makan
Melewatkan waktu makan saat mencoba menurunkan berat badan akan memberikan bahaya yang lebih besar daripada manfaatnya. Karena bisa mengganggu proses metabolisme dan proses pembakaran kalorinya akan lebih lambat.

Cobalah untuk tidak melewatkan waktu makan terutama saat sarapan. Hal yang harus dilakukan adalah bukan melewatkan waktu makan, melainkan porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi.

5. Kesalahan: Menyerah menurunkan berat badan
Terkadang beberapa hal atau masukan dari luar bisa menjadi bumerang untuk diri sendiri, dan hal ini akan membuat seseorang sampai pada titik ingin menyerah.

Berat badan adalah salah satu masalah pribadi, sehingga tak ada salahnya untuk merahasiakannya. Karena diet yang menjadi bumerang bisa membuat seseorang mengonsumsi sesuatu secara berlebihan.

8 Jenis Diet yang Tidak Masuk Akal

Ada-ada saja cara orang untuk mengurangi berat badan, baik untuk memperbaiki penampilan maupun tujuan kesehatan. Beberapa di antaranya memang efektif, meski sangat ekstrem dan dapat membahayakan kesehatan.

Efektivitas sebuah program diet kadang-kadang hanya dilihat dari bukti empiris saja, tanpa memperhatikan dasar ilmiah. Padahal meskipun berhasil pada seseorang yang pernah mencoba, belum tentu aman bagi oarng kebanyakan.

Berikut ini adalah 8 diet ekstrem yang tidak masuk akal, dikutip dari Forbes, Jumat (16/7/2010).

Diet Cuka Apel
Menurut majalah Allure, sejumlah selebriti Hollywood seperti Heidi Klum dan Fergie termasuk penganut diet ini. Dengan minum 3 sendok teh cuka apel (Apple Cider Vinegar) sebelum makan, diyakini nafsu makan berkurang sekaligus banyak lemak akan terbakar.

Para ahli mengatakan tidak ada bukti ilmiah terhadap anggapan tersebut, bahkan kadar asam yang tinggi dapat membakar dinding perut dan kerongkongan. Namun jika kemudian menjadi sakit, maka anggapan itu menjadi benar karena orang sakit biasanya memang tidak punya nafsu makan.

Diet Cotton Ball (Bola kapas)
Bola kapas yang biasa untuk merawat luka ternyata sering dipakai untuk menurunkan berat badan. Menurut pakar diet David Edelson, MD, beberapa model dan penari sengaja menelannya untuk membuat perut terasa penuh sehingga tidak cepat lapar.

Karena tidak bisa dicerna, maka keberadaan bola kapas di dalam perut sangat berisiko. Para ahli gizi menyarankan, makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah-buahan sebenarnya dapat memberi efek serupa tanpa efek samping.

Diet Cacing Pita
Pada awal 1920-an, di Eropa pernah beredar kapsul obat diet dengan cacing pita di dalamnya. Cacing tersebut secara teori dapat menyerap sebagian makanan, sehingga tetap kurus meski banyak makan.

Namun pada praktiknya bantuan dari si cacing tidak pernah bisa dikendalikan. Nutrisi penting juga ikut dimakan, sehingga memicu masalah pencernaan dan kurang gizi.

Diet Pencahar
Salah satu selebriti paling seksi, Beyonce menjaga bentuk tubuh dengan minum pencahar 2 kali sehari. Sedangkan untuk mengatasi rasa lapar, ia hanya mengkonsumsi jus yang berisi campuran lemon dan cabe rawit.

Apapun jenisnya, pencahar umumnya bersifat merusak sistem normal dalam saluran pencernaan. Penggunaan lebih dari 3-7 hari sangat tidak dianjurkan.

Diet Bretharianisme
Di Amerika, diet ini dipopulerkan oleh praktisi yoga, Willey Brooks. Berawal dari keyakinan bahwa sinar matahari dan kekuatan spiritual adalah sumber kehidupan, penganut diet breatharianisme menghindari makan dan minum.

Tidak ada bukti ilmiah bahwa manusia bisa bertahan hidup hanya dengan sinar matahari. Oleh karenanya, ahli gizi tidak menganjurkan diet semacam ini karena bisa memicu kelaparan.

Diet Freegan alias Diet Gratisan
Diadaptasi dari diet Vegan atau hanya memakan makanan dari tumbuh-tumbuhan, penganut diet ini hanya memakan makanan yang tidak membutuhkan biaya (free) untuk mendapatkannya. Sisa makanan dari orang lain serta tumbuh-tumbuhan liar merupakan sumber nutrisi utama dalam diet ini.

Kalangan dokter mengatakan, tidak ada sisi negatif dari diet semacam ini selama tetap memperhatikan kebersihan. Kalaupun ada, hanya kesannya saja yang menjijikkan.

Diet Fletcherisme
Pada awal tahun 1900-an, Horace Fletcher memperkenalkan metode diet yang cukup ekstrem. Makanan apapun yang dikonsumsi harus dikunyah 100 kali, lalu sari-sari yang bercampur dengan air liur ditelan sementara ampasnya dikeluarkan.

Meskipun memang sangat ekstrem, namun ada dasar ilmiah yang bisa menjelaskan flethcerisme. Menurut pakar gizi, mengunyah makanan secara perlahan dapat mencegah makan berlebihan.

Diet HCG (human chorionic gonadotropin)
Hormon yang berasal dari plasenta ibu hamil ini diyakini dapat membakar lemak. Seseorang yang menyuntikkan hormon ini kemudian hanya mengonsumsi 500 kalori/hari diklaim dapat mengurangi berat badannya hingga 0,5 kg/hari.

Namun para dokter mengingatkan, suntikan hormon sangat berbahaya jika dilakukan tanpa indikasi yang jelas. Selain itu, asupan 500 kalori/hari dinilai terlalu rendah.

Oksigen yang Banyak di Dalam Tubuh Bisa Kurangi Berat Badan

Bernapas adalah salah satu komponen kunci dari pembakaran lemak. Semakin banyak oksigen di dalam tubuh maka semakin banyak lemak yang bisa dibakar. Bagaimana prosesnya?

Asal tahu saja, rantai panjang lemak terdiri dari oksigen, karbon dan hidrogen. Lemak ini dapat membantu mensintesis hormon, menjaga kulit tetap sehat, melindungi organ tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan meningkatkan fungsi sel yang sehat. Tapi jika jumlahnya berlebih, maka lemak ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu pada seseorang.

Lemak yang berasal dari makanan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi struktur kecil-kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel.

Struktur dari lemak ini akan mengalami proses kimia, proses ini bisa bekerja dengan baik jika memiliki kadar osigen yang cukup. Jika kadar oksigennya kurang, maka proses pembakaran lemak ini akan berhenti.

Bisakah latihan pernapasan membantu mengurangi jumlah lemak berlebih di dalam tubuh?

Dikutip dari Livestrong, Rabu (25/8/2010) jika seseorang memiliki napas yang pendek atau dangkal, maka tingkat oksigen yang dibutuhkan untuk mencerna lemak tidak akan tercapai sehingga membatasi kemampuan tubuh untuk membakar lemak.

Proses pembakaran lemak berlebih di dalam tubuh bukanlah suatu hal yang penting bagi kelangsungan hidup, karenanya tubuh akan terlebih dahulu menyalurkan oksigen yang tersedia untuk sistem kardiovaskuler atau sistem saraf.

Tapi jika seseorang melakukan latihan pernapasan maka bisa meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen ke dalam darah. Adanya oksigen berlebih ini bisa meningkatkan proses metabolisme, karena tingkat oksigen yang berlebih ini akan meningkatkan kemampuan sel-sel untuk menggunakan lemak sebagai energi.

Latihan pernapasan menggunakan diafragma akan memungkinkan seseorang untuk menghirup napas lebih panjang dibandingkan dengan napas melalui dada, sehingga lebih banyak oksigen yang masuk ke dalam sistem. Napas perut juga membantu mengatasi akumulasi ketegangan di dalam tubuh.

Dengan melakukan latihan pernapasan yang rutin, maka seseorang bisa melatih tubuh untuk meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke dalam darah. Jika oksigen dalam darah meningkat maka bisa meningkatkan metabolisme, mengurangi ketegangan tubuh, meningkatkan aliran darah dan membakar lemak lebih banyak.

5 Mitos Metabolisme

Agar mudah menurunkan berat badan, sistem metabolisme tubuh harus berjalan dengan fungsi yang optimal. Sayangnya, ada beberapa mitos metabolisme yang sering dianggap benar dan dapat menyesatkan. Apa saja?

Dilansir dari Askmen, Selasa (21/9/2010), berikut 5 mitos tentang metabolisme yang sering dipercaya kebenarannya:

1. Mitos, makan sebelum tidur dapat meningkatkan lemak tubuh

Mitos metabolisme yang paling sering dianggap benar adalah makanan yang dimakan sebelum tidur secara otomatis akan diubah menjadi lemak. Pada kenyataannya, penentu apakah makanan berubah menjadi lemak tubuh atau tidak adalah asupan kalori total selama seharian penuh, bukan hanya makanan yang dimakan pada malam hari.

Orang boleh-boleh saja makan sebelum tidur, hanya saja perhatikan kalori yang Anda masukkan ke dalam tubuh. Jangan sampai kalori yang Anda konsumsi melebihi kebutuhan kalori harian tubuh, karena konsumsi makanan kalori tinggi inilah yang biasanya memicu penumpukan lemak di malam hari.

2. Mitos, makan lebih sering akan mempercepat metabolisme

Mitos lain yang umum adalah bahwa makan lebih sering akan meningkatkan metabolisme. Bahkan, ada beberapa orang yang menganggap bahwa makan enam kali sehari dapat mempercepat metabolisme, tapi hal tersebut adalah informasi yang salah.

Intinya yang harus diingat, metabolisme akan meningkat setiap kali menyantap makanan. Peningkatan ini dipengaruhi oleh seberapa banyak makanan mengandung karbohidrat dan lemak yang Anda makan.

3. Mitos, diet rendah karbohidrat dapat menurunkan lemak dengan lebih cepat
Ketika Anda memulai diet rendah karbohidrat, pembakaran dalam tubuh untuk menghasilkan energi digantikan oleh cadangan lemak yang disebut ketosis. Banyak orang percaya bahwa hal ini dapat mempercepat pembakaran lemak.

Tapi hal tersebut tidaklah benar. Diet rendah karbohidrat memang mengontrol rasa lapar, tetapi dalam sistem metabolisme tidak membawa pengaruh apapun. Bahkan, jika Anda diet karbohidrat terlalu lama, bisa menurunkan metabolisme karbohidrat karena merupakan makronutrien utama yang mempengaruhi kelenjar tiroid.

4. Mitos, karbohidrat dan lemak tidak boleh dimakan bersamaan
Banyak orang yang percaya bahwa menghindari makan karbohidrat dan lemak secara bersamaan dapat menurunkan berat badan secara efektif. Keyakinan ini berasal dari anggapan bahwa bila karbohidrat yang digunakan untuk energi dan lemak dikonsumsi pada saat yang sama, maka lemak akan segera beralih menjadi lemak tubuh.

Padahal seharusnya orang lebih peduli dengan keseimbangan total energi. Jika seseorang menyantap makanan dan tubuh membutuhkan energi, maka tubuh akan menggunakan apa saja yang tersedia, baik dari karbohidrat maupun lemak. Memang benar karbohidrat digunakan lebih dulu, tetapi bila karbohidrat tidak memenuhi kebutuhan energi, maka tubuh akan mengambilnya dari lemak.

Satu-satunya waktu untuk menghindari pengonsumsi karbohidrat bersamaan dengan lemak adalah sebelum dan setelah olahraga. Hal ini karena pada saat tersebut, lemak akan memperlambat sistem pencernaan tubuh serta mengurangi penyerapan karbohidrat oleh sel-sel otot.

5. Mitos, metabolisme akan menurun secara otomatis dengan pertambahan usia
Alasan utama yang memperlambat metabolisme ketika Anda tumbuh tua adalah hilangnya massa otot. Tapi jika Anda rutin melakukan olahraga dan latihan beban, maka hal tersebut dapat dicegah sekaligus dapat menurunkan berat badan.

Anda mungkin akan mengalami penurunan metabolisme kecil dari waktu ke waktu, tetapi bila Anda tetap berolahraga dan makan dengan benar, maka masalah penurunan metabolisme tidaklah menjadi hal yang besar.

Diet Cairan Cepat Turunkan Berat Badan Tapi Tak Bertahan Lama

Salah satu cara ampuh untuk mengurangi berat badan hingga 21 pound (hampir 10 kg) dalam 21 hari adalah dengan diet cairan atau liquid diet. Namun hanya minum jus dan sama sekali tidak mengunyah makanan padat ternyata juga ada bahayanya.

Pakar diet yang juga penulis buku "Skinny Chicks Don't Eat Salads" mengatakan diet semacam itu hanya menmberikan manfaat jangka pendek. Target penurunan berat badan cepat tercapai, namun efek sampingnya akan terasa setelah diet dihentikan.

"Selama hanya mengonsumsi makanan cair, metabolisme menurun. Akibatnya saat kembali mengonsumsi makanan padat, berat badan akan cepat kembali seperti semula," ungkapnya seperti ditulis NY DailyNews, Senin (26/10/2010).

Pendapat senada juga disampaikan Anne Fletcher, penulis buku "Thin for Life" yang juga seorang konsultan berat badan. Selain mempengaruhi metabolisme, diet cairan juga memberikan dampak psikologis sehingga mengurangi peluang keberhasilan.

Meski bisa memenuhi kebutuhan nutrisi, makanan dalam bentuk cair tidak akan menghadirkan sensasi perut penuh sehingga cenderung selalu lapar. Jika rasa puas yang seharusnya diperoleh saat makan itu dirampas, seseorang akan sulit untuk bertahan.

Diet cairan atau liquid diet merupakan program diet yang terinspirasi dari buku bestseller "Lose 21 Pounds in 21 Days". Karena diperkenalkan oleh Roni DeLuz, dokter naturopati dari Martha’s Vineyard Inn, diet ini juga sering disebut dengan Martha's Vineyard Diet Detox.

Program diet ini dilakukan selama 21 hari dengan target penurunan berat badan sebanyak 21 pound atau sekitar 9,5 kg. Selama mengikuti program, peserta sama sekali tidak makan makanan padat melainkan hanya jus dan kaldu sayuran.

Salam satu selebriti Hollywood yang mengikuti diet ini adalah Steve Harvey, komedian gembul yang membawakan acara Family Feud. Harvey sudah melewati setengah jalan dan hingga kini merasa tubuhnya masih baik-baik saja.

Ini Dia Penyebab Berat Badan Perempuan Melonjak Tiba-tiba

Gemuk atau kelebihan berat badan biasanya dikaitkan dengan banyak makan makanan tinggi lemak. Tapi bila wanita mengalami kenaikan berat badan secara tiba-tiba dan dengan alasan yang tidak jelas, bisa jadi ini penyebabnya.

Kenaikan berat badan perempuan yang naik tiba-tiba disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon testosteron. Hormon testosteron ini sebenarnya hormon pria karena kadar yang dimiliki lebih banyak. Tapi wanita juga sebenarnya memiliki hormon testosteron dalam level yang lebih rendah dibanding pria.

Tingginya tingkat testosteron pada wanita biasanya akan menyebabkan gejala psikologis, fisik dan fisiologi, seperti gangguan suasana hati dan pertumbuhan abnormal jaringan otot.

Selain itu, kelebihan kadar testosteron bisa juga menyebabkan sindrom ovarium polikistik (SOPK), yaitu kelainan kelenjar adrenal yang menyebabkan siklus haid tidak teratur, gejala hiperandrogen seperti jerawat, pertumbuhan bulu atau rambut abnormal (hirsutism) di daerah yang tidak seharusnya.

Dilansir Livestrong, Rabu (24/11/2010), ketika seorang wanita mengalami kondisi yang mempengaruhi kelenjar adrenal, sel-sel tubuh biasanya akan resistensi insulin. Padahal, insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas untuk memecah gula dalam tubuh.

Disfungsi kelenjar adrenal juga mempengaruhi proses tubuh, termasuk metabolisme. Kondisi ini dapat memicu keinginan untuk makan makanan berlemak, karbohidrat dan tinggi gula.

Hal ini menjelaskan mengapa 40 persen wanita yang menderita sindrom ovarium polikistik akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Testosteron bukan merupakan penyebab kenaikan berat badan, tetapi gemuk merupakan salah satu gejala yang menunjukkan bahwa tubuh kelebihan testosteron.

Oleh karena itu, dengan mengobati ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, dapat juga membantu tubuh untuk menurunkan berat badan.

Selain mengalami kenaikan berat badan yang tiba-tiba, kelebihan hormon testosteron juga dapat membuat wanita mengalami gejala-gejala seperti berikut:
  1. Skeptis (tidak mudah percaya)
  2. Mencari status sosial
  3. Virilisasi (mengembangkan karakter maskulin)
  4. Punya klitoris yang lebih panjang dan besar yang abnormal (Clitoromegaly)
  5. Cenderung punya anak laki-laki